Saturday, March 1, 2014

Cerpen | Penggalan Kesedihan

Di sudut kelas itu, dia tertunduk sedih. Dia sangat terpukul, lalu membenamkan kepalanya, air matanya mulai bercucuran.

Semua teman dan sahabatnya memang ada di sekitarnya. Namun, tak ada satupun dari mereka yang sadar akan kesedihannya. Dia bangkit, mengusap matanya dan berusaha tegar.

Dia mencoba bercanda dengan temannya. Melupakan hal ini benar-benar sulit. Wajahnya tak menampakkan kesedihannya lagi, tapi hatinya tak dapat dibohongi. Dia kembali tertunduk dan menangis.

Do'nt forget to comment. Thanks for invite my blog :) Semoga yang telah didapat menjadi bermanfaat. Kapan-kapan mampir lagi ;)

No comments:

Post a Comment